Banjarmasin, Harianmetronews.com –
Suasana khidmat dan damai menyelimuti Gereja Oikumene Lapas Kelas IIA Banjarmasin pada Senin (07/07), saat seluruh warga binaan pemasyarakatan (WBP) beragama Kristen mengikuti ibadah pelayanan dari Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Eppata Spper.
Dalam ibadah yang dipenuhi pujian dan penyembahan ini, firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Restu Dewi Seri, S.Th, yang membawakan renungan dari Lukas 15:1–7 dengan tema: “Perumpamaan tentang Domba yang Hilang.”
Firman Tuhan tersebut menegaskan kasih Allah yang begitu besar terhadap orang berdosa, serta sukacita surga ketika satu orang kembali kepada jalan yang benar. Pesan yang dibawa menyentuh dan membangun harapan bagi para warga binaan.
“Allah sangat mengasihi orang berdosa dan bersukacita ketika mereka bertobat. Perumpamaan ini mengajarkan kita pentingnya mencari dan menyelamatkan yang terhilang, karena di surga ada sukacita besar untuk satu jiwa yang kembali,” terang Pdt. Restu Dewi dalam renungannya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Pembina Gereja Oikumene Lapas Banjarmasin, Erik Simanjuntak, yang menyambut positif dan mendukung penuh kehadiran pelayanan rohani dari luar Lapas.
“Kami sangat bersyukur atas pelayanan dari GKE Eppata. Harapannya kerja sama ini dapat terus berkesinambungan, sehingga warga binaan bisa terus mendapatkan pembinaan rohani secara konsisten,” ujar Erik Simanjuntak.
Ibadah berjalan tertib dan penuh kekhusyukan. Para WBP tampak aktif mengikuti setiap rangkaian kegiatan mulai dari pujian penyembahan, pembacaan Alkitab, hingga doa bersama. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya mendapatkan siraman rohani, tetapi juga semangat baru untuk menjalani masa pembinaan dengan lebih baik.
Lapas Kelas IIA Banjarmasin terus berkomitmen menghadirkan ruang pembinaan spiritual yang kondusif bagi seluruh warga binaan lintas agama sebagai bagian dari pembinaan menyeluruh. (Humas Lapas Banjarmasin)
