Kasubsi Bimbingan Kerja Dan Sarana Kerja Kawal Langsung Proses Pembinaan Agribisnis

Banjarmasin, Harianmetronews.com –

Semangat pembinaan kemandirian terus tumbuh di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin. Salah satunya melalui budidaya tanaman sayur menggunakan metode hidroponik, yang saat ini tengah ditekuni oleh warga binaan dengan harapan dapat menjadi bekal keterampilan saat kembali ke masyarakat.

Senin (07/07), Kalapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, turun langsung meninjau lokasi kebun hidroponik yang dikelola warga binaan. Di sana, tanaman sawi pakcoy tampak tumbuh rapi dan subur, berdampingan dengan rak budidaya jamur tiram yang mulai berkembang.

Peninjauan tersebut turut didampingi oleh Suratno, Kasubsi Sarana Kerja, dan Ikrar Aulia, Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja, yang secara aktif mengawal proses pembinaan kemandirian warga binaan di bidang pertanian urban.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian berbasis agribisnis modern, yang menggabungkan teknik pertanian ramah lahan dan pemanfaatan ruang terbatas di lingkungan pemasyarakatan.

“Program ini tidak hanya memberi keterampilan, tapi juga menanamkan disiplin dan tanggung jawab. Kami terus dorong agar warga binaan bisa mandiri dan siap kembali ke tengah masyarakat,” ujar Kalapas Akhmad Herriansyah saat melakukan peninjauan.

Salah satu warga binaan yang aktif dalam kegiatan ini adalah Iwan Setiawan, yang bertugas merawat dan mengelola sistem hidroponik secara harian. Ia mengaku bangga bisa terlibat dan belajar metode tanam yang belum pernah dikenalnya sebelumnya.

Kasi Kegiatan Kerja, Hazairin, turut memberikan dukungan penuh terhadap keberlanjutan kegiatan ini.

“Hidroponik dan budidaya jamur adalah bentuk pembinaan berbasis keterampilan yang menjanjikan. Kami berharap ini bisa menjadi titik awal bagi warga binaan untuk punya keahlian dan kepercayaan diri saat bebas nanti,” tutur Hazairin.

Tanaman hidroponik ini diperkirakan siap panen dalam waktu empat bulan, sementara jamur tiram dapat dipanen secara bertahap setelah media tanam matang. Hasil panen nantinya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan internal dan sebagai bagian dari pengelolaan hasil kerja warga binaan.

Dengan mengedepankan keterampilan dan kedisiplinan, program hidroponik ini diharapkan menjadi media pembinaan yang produktif dan berkelanjutan, serta membuka peluang usaha baru bagi warga binaan saat kembali ke masyarakat. (Humas Lapas Banjarmasin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *