Pringsewu- Harian MetroNews.id-
Jalan Provinsi Lampung yang menghubungkan Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu dengan Daerah Kecamatan Kalirejo Lampung Tengah kini menjadi perhatian serius Masyarakat dan Warga pengguna jalan. Sebab, kondisi jalan yang semakin parah telah mengganggu kelancaran aktivitas Masyarakat dan Warga sekitar terutama bagi mereka yang mengandalkan jalan tersebut untuk transportasi sehari-hari.
Panjang jalan yang menghubungkan sejumlah Pekon di Kecamatan Pringsewu, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Adiluwih dan Kecamatan Kalirejo tersebut diketahui semakin rusak parah dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari berlubang, permukaan aspal yang mengelupas, hingga genangan air yang sulit surut di musim hujan, kondisi jalan ini semakin menyulitkan warga. Bukan hanya kendaraan pribadi, namun juga angkutan umum yang melintas di jalan ini, mengalami kesulitan.
Salah satu pengguna jalan, adi (31), warga Pekon Sukoharjo, mengatakan bahwa kondisi jalan tersebut sudah sangat meresahkan. “Setiap hari saya melewati jalan ini, dan hampir setiap kali saya harus berhati-hati agar kendaraan saya tidak rusak. Lubang-lubang besar di jalan ini bisa menyebabkan kecelakaan jika pengemudi tidak waspada,” ujarnya.
Adi menambahkan, jalan rusak tersebut juga sering menyebabkan kemacetan. Sebab, kendaraan-kendaraan yang melintas sering kali memperlambat laju karena harus menghindari lubang dan kerusakan lainnya. “Kami khawatir, jika tidak segera diperbaiki, bukan hanya kendaraan pribadi yang terancam, tetapi juga angkutan umum yang setiap hari mengangkut hasil bumi dan lainnya,” tambahnya.
Hal senada disampaikan oleh wati(46), seorang ibu rumah tangga yang sering menggunakan jalan tersebut untuk membawa barang hasil bumi nya ke pasar Pringsewu. “Sudah beberapa kali motor saya terkena kerusakan akibat jalan berlubang ini. Tidak hanya itu, anak-anak saya juga sering kesulitan saat menggunakan sepeda motor untuk pergi ke sekolah. Kalau hujan, jalan jadi becek dan licin,” keluhnya.
Kerusakan jalan provinsi di Kecamatan Pringsewu ini tidak hanya mengganggu warga setempat, tetapi juga pengguna jalan dari luar daerah. Salah satunya, Slamet selaku pengurus aktifis LSM TOPAN-RI DPD Kabupaten Pringsewu (50), seorang pengemudi angkutan barang yang melayani rute Sukoharjo – Bandar Lampung. Ia menyatakan bahwa perjalanan yang biasanya memakan waktu sekitar dua jam kini seringkali terhambat karena kondisi jalan yang rusak.
“Jalan ini sudah sangat buruk, apalagi saat hujan. Kami sering kesulitan melintasinya, dan terpaksa berhenti beberapa kali untuk memperbaiki kerusakan pada kendaraan. Ini tentu merugikan kami sebagai pengusaha angkutan, dan tentu saja pengguna jasa kami juga terganggu,” ujar Slamet.
Keluhan serupa juga datang dari para pengusaha lokal yang terganggu oleh buruknya infrastruktur jalan ini. Beberapa di antaranya bahkan mengaku mengalami kerugian akibat sulitnya pengiriman barang. Tentu saja, dampak kerusakan jalan ini turut menghambat perekonomian lokal, yang seharusnya bisa berkembang dengan adanya jalur transportasi yang memadai.
Namun, sampai saat ini, belum ada tindakan nyata yang bisa dirasakan oleh warga. Pemerintah daerah setempat mengaku bahwa keterbatasan anggaran menjadi salah satu alasan utama di balik keterlambatan perbaikan tersebut.
Sementara itu, warga dan pengguna jalan lainnya berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki jalan yang rusak. Mereka berharap agar jalan ini segera di perbaiki, karena sangat menggangu aktifitas kami. Jika di biarkan terus, bisa berbahaya bagi keselamatan pengguna jalan,” keluh warga
Dengan adanya keluhan ini, diharapkan pemerintah provinsi maupun kabupaten dapat segera mengganggarkan dana dan merealisasikan yang di perlukan untuk perbaikan jalan dan memastikan keselamatan serta kenyamanan masyarakat yang melewati serta bergantung jalan tersebut.
(Epy)