Banjarmasin, Harianmetronews.com —
Kamis (31/07/2025) di bengkel kerja Lapas Banjarmasin, suara mesin las dan gemeretak alat perbengkelan terdengar rutin. Di bawah pengawasan Suratno, Kasubsi Sarana Kerja, para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tampak serius mengerjakan proyek terbaru: merawat, memperbaiki, dan memoles mobil tahanan Lapas Banjarmasin.
Pembinaan bidang body repair dan bengkel kerja ini bukan sekadar rutinitas. Bagi Suratno, ini adalah jalan agar para WBP tetap produktif, mandiri, dan memiliki keterampilan nyata. Terlebih, banyak dari mereka memang sudah memiliki keahlian di bidang perbengkelan sebelum menjalani masa pidana.
“Kami fokus menjaga keahlian mereka. Salah satunya lewat perawatan kendaraan operasional Lapas seperti mobil tahanan ini. Jadi ada manfaat nyata kendaraan terawat, WBP punya skill tetap terasah,” tutur Suratno sambil memantau proses perbaikan.
Di bengkel, WBP belajar memperbaiki bodi kendaraan yang penyok, mengecat ulang bagian yang kusam, hingga memoles agar mobil tahanan kembali layak pakai dan terlihat terawat. Semua proses dilakukan dengan pengawasan ketat, mengikuti standar kerja yang rapi dan aman.
Bagi Suratno, perbaikan mobil tahanan ini punya nilai lebih. Selain menunjang kebutuhan operasional Lapas, ini juga menjadi portofolio keterampilan para WBP. Harapannya, ketika bebas nanti mereka bisa membawa keahlian ini sebagai modal usaha atau peluang kerja.
“Kalau keterampilan ini tetap diasah, mereka bisa kerja di bengkel luar, buka usaha sendiri, atau setidaknya punya kepercayaan diri. Intinya, kami ingin mereka keluar dari sini lebih siap dan mandiri,” jelasnya.
Bengkel kerja Lapas Banjarmasin menjadi bukti nyata bahwa di balik tembok tinggi, ada kerja keras, pembinaan, dan harapan. Suratno bersama tim berkomitmen menjaga itu tetap hidup, agar WBP pulang ke masyarakat bukan dengan tangan kosong, tapi dengan bekal keterampilan, pengalaman, dan semangat hidup baru. (Humas Lapas Banjarmasin)
