Semangat Belajar Al-Qur’an WBP Lapas Banjarmasin Tumbuhkan Kebersamaan Dan Kepedulian

Banjarmasin, Harianmetronews.com

“Sebaik-baik manusia adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari) sabda Rasulullah ﷺ ini menjadi sumber inspirasi bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang Muslim di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin.

Di balik tembok pembinaan, mereka berupaya memperdalam makna kehidupan melalui lantunan ayat-ayat suci. Bukan sekadar membaca, tapi juga menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam hati dan perbuatan. Suara bacaan Al-Qur’an kerap menggema dari Masjid Baabut Taqwa, menjadi penanda semangat baru dalam memperbaiki diri dan menata masa depan.

Sebagian WBP yang telah lebih dahulu belajar kini membimbing rekan-rekannya, mengajarkan huruf demi huruf dengan kesabaran dan ketulusan. Dari proses belajar yang sederhana itu, tumbuh rasa kebersamaan dan saling menguatkan antar sesama.

Salah satu WBP yang saat itu selesai aktivitas nya dalam belajar Al-Qur’an ketika ditanya oleh Tim Humas, Jum’at (17/10) sore.

“Kami ingin jadi manusia yang lebih baik, walau hanya dengan mengajarkan satu ayat,” ujar salah satu WBP dengan nada penuh keikhlasan.

Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, melalui Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan, Muhammad Ansyari, menyampaikan bahwa pembinaan keagamaan menjadi bagian penting dari proses pemasyarakatan.

“Kegiatan seperti ini bukan hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan memperkuat keimanan WBP. Kami berharap semangat belajar dan mengajarkan Al-Qur’an terus tumbuh di lingkungan Lapas,” tutur Ansyari.

Kegiatan pembinaan keagamaan ini dilaksanakan secara rutin dengan pendampingan dari petugas Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat). Selain memperkuat keimanan, kegiatan ini juga menumbuhkan karakter disiplin, tanggung jawab, dan kesadaran spiritual di kalangan WBP.

Lapas Kelas IIA Banjarmasin terus berkomitmen menjadikan kegiatan pembinaan keagamaan sebagai sarana transformasi moral dan spiritual, agar setiap WBP dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik dengan iman yang kokoh, akhlak yang mulia, dan tekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. (Humas Lapas Kelas IIA Banjarmasin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *